Senin, 16 Februari 2015

SAHABATKU

Hari senin pagi, bangun telat sampai sekolah udah mau upacara, ya saat aku berjalan menuju lapangan sahabatku R dari kelas lain menungguku di depan kelasnya, ia menyerah satu buah amplop kecil berisikan benda yang aku tak tahu apa di dalamnya, ia hanya mengatakan jangan buka di sini. Maka aku menaruhnya disaku dan melanjutkan ke lapangan. upacara pun di mulai, aku penasaran dengan apa yang R beri kepadaku. Setelah upacara selesai, aku bergegas lari ke dalam kelas dan membuka amplop itu. Disana terdapat sebuah bross bunga cantik (meskipun aku tidak begitu suka dengan bross) dan secarik surat. Ku taruh bross dan amplop itu ke dalam tas, kemudian ku baca surat itu. Hahaha lucu sekali isinya, ia menyuruhku jangan galau karena seseorang, padahal dia sendiri yang sering mengungkit masalahku dengan orang ini. Hari itu aku sangat senang meskipun teman sekelasku sendiri tiada yang memberi ucapan Ulang tahunku, yang terpenting sahabat baikku mengucapkannya. sepulang sekolah R menungguku di luar kelas, kami mengobrol masalah masing-masing, iya kita mempunyai masalah yang sama yaitu, ia yang tidak punya teman, dan aku yang tidak suka bergaul dengan banyak orang.Kami saling mengeluarkan uneg-uneg dari hati yang terdalam. ternyata aku ada les, segera ku tinggalkan ia dan masuk ke dalam kelas karena guru yang mengajar telah tiba, entah R menunggu atau tidak disana. Dari jam 02.00 sampai 03.30 . Akhirnya aku bisa lepas dari pelajaran, ku kira tadi R akan menunggu di kantin, saat aku ke luar kelas ia telah ada di depan kelasku. Betapa beruntungnya aku memiliki sahabat seperti dia  yang selalu setia menungguku. Padahal pekerjaan menunggu adalah hal yang paling aku benci. Aku ingat ia pernah menungguiku tidur saat mataku sakit, ia juga pernah menunggu aku saat aku di kamar mandi karena perutku sakit. Saat aku pulang lebih lama dari jam pelajarannya ia menungguku di kantin. Meskipun aku jarang dan bahkan hampir tidak pernah menunggunya. Hari itu kami memutuskan untuk pergi ke mushola dulu sebelum pulang, karena suddah sangat sore dan kami belum sholat ashar. Setelah selesai, di mushola kami kembali mengeluarkan uneg-uneg. Kami merasa bagai manusia yang tak pernah di anggap dengan siapapun, tapi aku tidak keberatan dengan anggapan itu, Aku sanggup berdiri tanpa mereka yang mengabaikan kebradaanku. Jam 05.00 kami memutuskan untuk pulang ku rumah. Pesanku untuk mereka yang tidak menganggap keberadaanku, Tuhan tahu siapa yang lbih baik di antara kita, setidaknya aku tidak membenci kalian, hanya saja merasa bahwa kalian dan aku berbeda. Kita berbeda, aku dan mereka. Aku dan jiwa kesepian ini mampu menghadang setiap liku kehidupan menerjang. 

"stay cool, don't be over"